Sewaktu menikmati diskusi dengan Cak Syaiful Huda (Ketua Komisi X) beserta Bu Itje para penggiat pendidikan. Wacana penghapusan Ujian Nasional (UN) demikian menghangat karena pernyataan yang dilempar Mas Menteri Nadiem.
Saya bukan pakar pendidikan. Cuma menyampaikan bahwa sebuah produk kebijakan negara harus dikaji benar. Pertanyaan saya, apakah ada assessment terkait penyelenggaraan dan dampak UN? Jika tidak ada UN, lalu apakah tolok ukur hasil proses belajar? Apakah sudah dikaji skala prioritasnya, jangan-jangan masalah terpenting di penyebaran kualitas guru yang njomplang, sistem pembiayaan sekolah sehingga ada kesenjangan antara akses pendidikan di kota-desa dan jawa-luar jawa.
Hanya common sense saya saja. Tapi sejujurnya saya pro UN. Dan menentang jika penghapusan hanya soal UN membuat siswa stress. Karena bukankah di kehidupan nyata anak kita nanti dihadapkan pada tekanan hidup dan kompetisi?