KONSENSUS KEBANGSAAN DAN MILENIAL

Menjadi salah satu tugas yang melekat pada diri seorang anggota DPR/MPR untuk melakukan sosialisasi 4 konsensus dasar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) ke masyarakat. Pemahaman tentang konsensus-konsensus yang menjadi dasar yang merekatkan seluruh elemen rakyat dalam sebuah bangsa dan bernegara. Sasaran utama dari sosialisasi 4 konsensus dasar kebangsaan Lestari Moerdijat adalah generasi muda. Karena masa depan bangsa ini berada pada kualitas generasi mudanya. Baik-buruk, berhasil-tidak, hitam-putih sejarah bangsa ini akan dituliskan oleh mereka. Sehingga menyiapkan generasi muda adalah sebuah keniscayaan yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Ibu Lestari Moerdijat, Membumikan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI menjadi tantangan tersendiri. Di saat kunjungan 1-3 Desember 2019 di Gorontalo, sebuah pemandangan menarik terjadi selama kegiatan sosialisasi 4 konsensus kebangsaan ini. Lebih dari 2000 mahasiswa yang memadati auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tidak beranjak dari kursi mereka selama hampir 2 jam paparan materi sosialisasi ini. Bahkan di akhir acara, 2000 mahasiswa tertarik menyanyi bersama lagu kebangsaan bersama para calon pemimpin negeri ini. Di luar kebiasaan, di mana kuliah-kuliah tentang ideologi kebangsaan menjadi pemandangan yang menjemukan.

Sumber : Dokumentasi Sekretariat Jenderal MPR

Saat ditanya apa resep Ibu Lestari Moerdijat mampu membuat para pemuda berusia rata-rata 19 tahun ini tetap antusias belajar mengenai bangsanya, maka jawabannya adalah, “Kenali audiences-nya. Hal pertama yang harus dipahami, generasi ini hadir berjarak secara waktu dengan situasi kebatinan yang dihadapi bangsa saat mencanangkan kemerdekaannya. Mereka memiliki kesulitan memvisualisasikan hingga merasakan suasana kebatinan yang dihadapi para bapak pendiri bangsa di awal memformulasikan ke-Indonesia-an kita, sehingga perlu dibantu mencari relevansi pada kekinian yang mereka hadapi. Kedua, generasi muda memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, mulai dari kegemaran, cara mengonsumsi media hingga cara berkomunikasi. Seperti tertera dalam Survei Alvara Research (2019), generasi milenial memiliki kesukaan pada musik/film, olahraga dan segala hal terkait information dan technology.

Survei Alvara Research (2019)

Harus ada terobosan-terobosan dan cara-cara inovatif dalam melestarikan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dalam kehidupan para generasi muda kita. Selain musik, di masa mendatang, sosialisasi bisa dilakukan lewat medium film seperti produksi film-film tentang nasionalisme dan membangkitkan kebanggaan pada bangsa sendiri. Serta menyampaikan contoh-contoh nyata yang dapat dipahami dan relevan dengan segala hal yang dihadapi generasi muda kita dalam keseharian.

Author: Arief Adi Wibowo

Experience Business Executive, Lecturer at Universitas Indonesia (Communication Science/Media Management), Wakil Sekretaris Umum Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/Ketua IKA Unair/Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s