JARINGAN : KOMUNIKASI SOSIAL DAN MEDIA BARU

social-media

Abad 21 sering disebut sebagai abad masyarakat jaringan. Perkembangan masyarakat jaringan ditandai dengan pengaruh teknologi komunikasi dan informasi yang memungkinkan pertukaran data dan informasi dalam level tinggi. Dua revolusi komunikasi dalam sejarah media melatarbelakangi perkembangan masyarakat jaringan. Revolusi komunikasi struktural, membawa perubahan fundamental terhadap ruang dan waktu. Media memungkinkan komunikasi antara dua tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan, dengan kata lain memungkinkan manusia untuk menciptakan jembatan waktu.

Berikutnya adalah revolusi komunikasi teknikal, yang membawa perubahan fundamental dalam struktur koneksi, memori buatan atau kemampuan dalam mereproduksi konten. Karakteristik dari revolusi komunikasi teknikal ini terletak pada dikenalnya memori buatan digital, transmisi digital dan reproduksi konten. Istilah lain dari fenomena ini adalah revolusi digital. Media baru muncul sebagai akibat dari dampak dari revolusi digital di mana integrasi telekomunikasi, komunikasi data dan komunikasi massa terjadi dalam satu medium.

Masyarakat jaringan sendiri merupakan formasi sosial yang dibentuk oleh infrastruktur jaringan sosial, jaringan teknikal dan jaringan media. Di masyarakat yang individualis, seperti barat, individu merupakan unit terkecil yang dihubungkan oleh jaringan-jaringan dalam masyarakat. Atau untuk masyarakat timur, unit terkecil masih dalam grup berupa keluarga maupun komunitas.

Jaringan sosial sendiri telah ada sepanjang peradaban manusia itu sendiri. Sebagai individu, manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya sejak manusia hidup dalam kelompok maupun suku-suku. Dengan skala anggota kelompok yang kecil ini, secara intensif, manusia masih bisa saling berkomunikasi untuk bertukar informasi dan barang. Era ini dikenal dengan worldwide web generasi pertama.

Sampai kemudian, jaringan-jaringan lokal tersebut terus tumbuh, dan mengenal peradaban kota. Dalam peradaban kota inilah pertama kali manusia menemukan mekanisme hubungan antar ribuan hingga jutaan orang pada satu lokasi. Jaringan kota kemudian berkembang dan saling bergabung membangun sebuah organisasi yang kompleks dan birokratis dalam bentuk kerajaan-kerajaan. Perkembangan kota menawarkan segala kemudahan dan sarana prasarana membuat banyak manusia pidah ke kota, dan membuat kota terus berkembang menjadi cosmopolitan.

Masyarakat jaringan berkembang menjadi sebuah jaringan global yang ditandai dengan fenomena urbanisasi dan perpindahan manusia serta ledakan pertumbuhan penduduk. Volume dan kecepatan informasi meningkat begitu pesat. Ditandai dengan penemuan-penemuan teknologi komunikasi seperti telegraf, telefon, radio, televisi dan terakhir komputer serta jaringan.

Jaringan sendiri didefinisikan sebagai kumpulan hubungan-hubungan antar elemen dalam suatu unit. Di mana tiap elemen biasa disebut sebagai simpul. Dan unit sebagai sistem. Dalam sejarah manusia, jaringan sosial sendiri telah ada sejak penemuan komunikasi lisan. Dalam jaringan ini, elemen merupakan agen-agen sosial yang dihubungkan dengan interaksi komunikasi.

Jaringan sosial terbagi atas empat level. Level hubungan individual di mana individu-individu menjalin komunikasi dengan anggota keluarga, sahabat, tetangga, kolega dan lain-lain. Pada perkembangan jaringan media, level hubungan individu dapat berhubungan lebih intensif lewat internet dan telepon. Level kedua adalah hubungan grup dan organisasi di mana individu-individu bergabung membentuk grup-grup kerja baik secara temporer maupun permanen. Teknologi jaringan komputer memungkinkan hubungan grup/organisasi ini menjadi lebih virtual dan tidak bergantung jarak atau kedekatan fisik dalam berinteraksi.

Jaringan sosial berikutnya adalah jaringan masyarakat yang dibangun dari individu, grup dan organisasi. Komunikasi sosial dalam jaringan masyarakat semakin intensif dengan makin kuatnya hubungan antara jaringan sosial dan jaringan telekomunikasi. Dan level terakhir dari jaringan sosial adalah hubungan global dalam sistem masyarakat dunia. Jaringan global ini tercipta dari berkembangannya hubungan masyarakat internasional dan ekstensi dari hubungan grup/organisasi.

Tipologi jaringan masyarakat memiliki karakteristik pada jenis hubungan komunikasi yang berbasis pada computer mediated communication dibanding model tatap muka yang menjadi ciri mass society. Individu-individu yang dihubungkan oleh jaringan ini berkomunikasi secara virtual melalui komputer dan jaringan baik pada komunitas atau grup. Third screen pada teknologi mobile memungkinkan akses terhadap sumber-sumber informasi dapat terjadi kapan dan di mana saja yang lebih menuntut kecepatan.

Ciri masyarakat jaringan tersebut memicu kebutuhan terhadap micro media. Sebuah tren yang menyeruak di antara media massa. Berbeda dengan media massa yang cenderung menyajikan informasi dengan lebih lengkap dan detil serta resolusi yang tinggi. Micro media tampil dengan serba minim kelengkapan hingga resolusi. Bentuk grafis seperti Meme, headline atau video pendek merupakan ragam dari micro media. Meskipun minim kelengkapan, namun micro media menawarkan kecepatan dan daya tarik bagi individu yang menginginkan kecepatan dari suatu informasi.

Seperti disebutkan di awal, perkembangan jaringan tidak dapat dilepaskan dari revolusi digital itu sendiri. Pondasi dari revolusi digital terjadi leawat terobosan teknologi semikonduktor yang memungkinkan sebuah chip berisi ratusan ribu koneksi dalam sebuah plat tipis. Chip-chip ini membangun teknologi micro processor yang memungkinkan kerja elektronik dalam beberapa tujuan secara bersamaan seperti sistem operasi hingga memori buatan. Micro elektronik ini menggunakan bahasa yang seragam yaitu sinyal digital. Sinyal digital yang memungkinkan jaringan telekomunikasi, data komunikasi dan komunikasi massa melakukan konvergensi.

Meningkatnya kebutuhan terhadap kapasitas dan integrasi dari jaringan-jaringan telekomunikasi, data komunikasi dan komunikasi massa menghadirkan multimedia atau jaringan broadband. Multimedia didefinisikan sebagai hardware dan software saat dalam keadaan offline, dan ketika mereka terkoneksi internet disebut sebagai jaringan broadband. Karakteristik dari multimedia terletak pada interaktivitas tinggi dan integrasi beberapa tipe data. Mulai dari integrase video, teks, animasi hingga bentuk virtual reality.

Evolusi dari multimedia terjadi begitu cepat, didukung oleh perkembangan kemampuan processing komputer dan teknologi grafis serta aplikasi-aplikasi multimedia. Kemampuan transfer produk multimedia dalam jaringan pun berkembang pesat seiring dengan teknik kompresi data yang makin kompleks. Demikian pula halnya dengan koneksi antar jaringan baik internal seperti Local Area Network (LAN) dan membesarnya bandwith internet.

Author: Arief Adi Wibowo

Experience Business Executive, Lecturer at Universitas Indonesia (Communication Science/Media Management), Wakil Sekretaris Umum Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/Ketua IKA Unair/Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s