Growth & Innovation

Hermawan Kartajaya terlihat sangat bersemangat dalam MarkPlus Conference pada hari itu, 14 desember 2006. Ada yang berbeda pada diri guru marketing ini, pancaran wisdomnya semakin luar biasa. Di akhir sesi barulah aku tahu jawabnya mengapa terlihat seperti itu,memasuki umur ke 60 dia bertekad menjadi seorang confusius. Sosok yang waskita dan tidak lagi toleran pada kesalahan.”Mumpung masih 59 tahun,aku masih boleh salah…tapi tahun depan tidak boleh lagi,”tutur pria berkacamata yang masih saja tampak bersahaja di dalam segala kebesaran dirinya.

Beralih dari aura sang guru,aku sangat tertarik dengan tema besar yang diusung oleh beliau untuk menutup tahun ini:Growth&Innovation. Dalam dunia yang tanpa batas, arus barang&jasa merembes cepat menemui konsumen,persaingan telah menjadi begitu kejam. Growth menjadi kata yang sangat sulit diwujudkan. Lihat saja komentar Jon Fine soal dropnya nilai saham Viacom di tahun ini,karena tidak bisa mencetak growth seperti harapan pasar maka terkoreksilah saham viacom, padahal sebenarnya kinerja bisnis Viacom sangat bagus.

Harapan memang sangat membahana di acaranya para marketer ini. Optimisme untuk kondisi ekonomi yang lebih baik di 2007. Tercermin dalam guratan tren indikator makro yang terus membaik.

Lepas dari kondisi pasar, innovation adalah resep yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat terus tumbuh. Dalam survei tahunan IBM terhadap para CEO disebutkan bahwa inovasi yang dibutuhkan saat ini adalah rethinking business model. Innovation tingkat tinggi ini berarti memikir ulang bisnis dari proses bisnis yang berlangsung hingga bisnis itu sendiri. Perlu keberanian. Karena bisa jadi hal ini merubah DNA yang sudah melekat dalam perusahaan. Seperti keberanian Nokia untuk meninggalkan bisnis hasil bumi mereka dan memasuki industri padat teknologi.

“Sangat berat.Itu pasti yang dirasakan semua elemen dalam perusahaan.”Demikian tutur Immelt, CEO GE dalam sebuah wawancara dengan Fortune. Selain harus meninggalkan cara-cara lama dan belajar cara baru, sikap mental harus ditata-ulang. Tuntutan demikian hebat terhadap innovation membuat para pelaku bisnis harus memiliki sikap mental yang kuat,haus pencapaian dan memperbaharui pengetahuan dan kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan zaman. Semua hal yang pasti sangat membutuhkan energi besar…

(Oleh-oleh dari MarkPlus Conference 2006)Gr

Author: Arief Adi Wibowo

Experience Business Executive, Lecturer at Universitas Indonesia (Communication Science/Media Management), Wakil Sekretaris Umum Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/Ketua IKA Unair/Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s