Porter (1): You Must Change Your Mindset about Competition!!!

Suasana di Shangri-La cukup ramai pada rabu pagi 29 November 2006. Maklum, ada 3 sesi yang direncanakan diisi oleh seorang guru dari Harvard,Michael Porter. Rencananya sang Guru akan menyapa para CEO,Akademisi dan Praktisi Bisnis Indonesia. Antusiasme ini sangat wajar, mengingat konsep Porter terutama dalam kajian strategi bisnis sudah melegenda sejak lama. Sebagai anak kemarin sore, wajar bila aku begitu tak sabar untuk melihat the Most Influental Guru ini. Meskipun jujur saja, dulu aku sempat tidak menyukai mata kuliah berbau strategi bisnis, karena “masak sih strategi itu bisa digenerikkan…alangkah membosankannya dunia bisnis bila itu terjadi.” Hehehe…masa lalu yang naif. Karena seharusnya kita bisa belajar pada siapa saja, bidang apapun, membekali diri menghadapi dunia yang semakin tak berbatas ini….

Ternyata, sang Guru telah sempat melakukan audiensi dengan pihak pemerintah (dalam hal ini pak Yusuf Kalla), tercuplik dalam sambutan Ibu Sri Mulyani. Wah, baguslah ternyata pemerintah kita menunjukkan semangat belajar yang kuat (semoga juga semangat bertindak).

Dalam tulisan kali ini, langsung saja ke pernyataan Porter yang cukup menggugah pagi itu. Menjawab pertanyaan mengapa pemerintah maupun dunia bisnis negeri ini terlihat begitu tertatih untuk bangkit. “You guys always think about how to get a piece of pie….never thinking how to make that’s pie bigger than before,not only in a piece.”Ujarnya.

Dalam dunia bisnis, seringkali seperti itulah nafsu yang melandasi setiap tindakan bisnis. Seringkali dalam berkompetisi,mulai dari set-up strategi hingga eksekusinya, kita terjebak dalam batasan-batasan yang kita ciptakan sendiri. Porter menggarisbawahi bahwa sesungguhnya kue itu sendiri tidak statis,karena kue itu mencerminkan ukuran pasar yang dinamis. Bisa mengembang dan mengerut. Dalam bahasa yang lain, prof.Chan memberikan penekanan untuk menciptakan samudera biru (blue ocean) dalam bisnis. Perlu sedikit kreatifitas dalam merancang kanvas strategi dan intuisi untuk mengendus kebutuhan konsumen yang masih belum muncul….

Author: Arief Adi Wibowo

Experience Business Executive, Lecturer at Universitas Indonesia (Communication Science/Media Management), Wakil Sekretaris Umum Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/Ketua IKA Unair/Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s