https://www.bernas.id/48978-merintis-karir-dari-pembantu-produksi-di-sebuah-stasiun-televisi
Bernas.id – Arief Adi Wibowo, SSi, MT menceritakan tentang titik baliknya paling krusial dalam karirnya. Ketika itu, ia memutuskan untuk meninggalkan industri transportasi dan rantai suplai di Surabaya dengan posisi jabatan di departemen analis operasi dan pemasaran, lalu masuk ke industri media. Dari industri yang sarat prosedur ketat, masuk ke dalam industri kreatif yang sarat kebebasan inovasi.
“Saya mulai dari nol, dari jabatan pembantu produksi di sebuah stasiun televisi di usia paling tua di angkatan saya di broadcaster development program (mirip management trainee). Saya masuk di usia 28 tahun, sedang rekan-rekan saya rata-rata umur 22 tahun dan baru lulus kuliah. Panggilan ‘Pakde’ karena umur itu, melekat sampai sekarang. Banyak kolega saya di industri sebelumnya menyebut nekat. Tapi, saya yakin benar masa depan dunia bisnis adalah pada inovasi, terlalu lama di bidang yang ‘kaku’ hanya membuat potensi saya yang berkembang hanya analitikal saja,” ungkapnya ke Bernas.
Dikatakannya alasan menekuni pekerjaan saat ini, komunikasi adalah elemen penting dalam peradaban manusia. Komunikasi itu tentang manusia, interaksi antarmanusia, dan pesan-pesan yang disampaikan. Apapun industri atau bisnisnya, melibatkan keterampilan me-engineering komunikasi agar distorsi tidak ada sehingga pesan/narasi yang dibangun jelas dapat dipahami.